Monday, October 21, 2013

Forward Chaining

 Metode Forward Chaining
Pengertian
Forward chaining merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan pengumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Jadi metode forward chaining dimulai dari informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi (then) atau dapat dimodelkan sebagai berikut :
IF (informasi masukan)
THEN (konklusi)
Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan atau pengamatan, sedangkan konklusi dapat berupa tujuan, penjelasan, atau diagnosis. Dapat dicontohkan dengan aturan produksi sebagai berikut :
Misalkan harta waris : 3.000.000
Fakta anak : 1 laki-laki, 1 perempuan
Konklusi : jumlah harta waris yang didapat oleh   masing – masing anak.
IF (jml_ank_laki <> 0) AND (jml_ank_perempuan<>0)
THEN bagian_anak_laki=(2/3*jumlah_harta)/jml_ank_laki;
bagian_anak_laki=(1/3*jumlah_harta)/jml_ank_perempuan;
END
Jadi harta yang di dapat oleh masing-masing anak pada aturan produksi diatas adalah :
   Bagian anak laki-laki : (2/3*3.000.000)/1=2.000.000
   Bagian anak perempuan : (1/3*3.000.000)/1=1.000.000
Jika klausa premis sesuai dengan situasi bernilai TRUE, maka proses akan mengassert konklusi. Forward chaining adalah data driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.

Sifat Forward Chaining
Adapun sifat Forward Chaining adalah sebagai beikut :
1.         Good for monitoring, planning, and control.
2.         Looks from present to future.
3.         Works from antecedent to consequent.
4.         Is data driven, bottom-up reasoning.
5.         Works forward to find what solutions follow the facts
6.         It facilitates a breadth first search
7.         The antecedents determine the search
8.         It does not facilitate explanation

Cara Kerja Forward Chaining
Berikut ini adalah cara kerja Forward Chaining :
a.         Sistem dipresentasikan dengan satu atau lebih dari kondisi.
b.         Untuk setiap kondisi sistem akan mencari rule pada knowladge base untuk rule tersebut yang cocok dengan kondisi pada bagian IF
c.          Setiap rule dapat merubah suatu kondisi baru dari bagian THEN, kondisi baru ini selanjutnya akan ditambahkan. Ada beberapa kondisi yang telah ditambahkan pada sistem akan diproses. Jika ada suatu kondisi, maka sistem akan kembali pada langkah ke-2 dan akan mencari rule pada knowladge base lagi. Jika tidak ada kondisi baru lagi, maka sesi ini akan berakhir.

Karakteristik Forward Chaining
Berikut ini merupakan karakteristik Forward Chaining :
-           Perencanaan, monitoring control
-           Disajikan untuk masa depan
-           Antecedent ke konsekuen
-           Data memandu, penalaran dari bawah ke atas

-           Bekerja di depan untuk mendapatkansolusi apa yang mengikuti fakta

No comments:

Post a Comment